Tuesday, May 10, 2011

Problema Rante Kamprat part #2

Ada kalanya setelah ganti rante keteng dng yg baru tidak begitu menyelesaikan masalah, tidak brp lama tuh keteng bunyi lage, bisa 1 bulan atau 2 bulan. Padahal umur rante keteng kan tidak mungkin sesingkat itu ? mari kita cek mekanisme kerja baut penekan tensionernya (Lifter Assy, Tensioner - disingkat "LAT" saja biar mudah mengingat). Biasanya pada mesin yg berumur 5 taon ke atas hal ini kerap terjadi, bahkan untuk mesin-2 yg baru juga tidak menutup kemungkinan jika parts yg dimaksud mengalami perlakuan yg tidak semestinya, misal dng sengaja di tekan paksa dng kuat waktu membuka baut penyetelnya, dsb. Pegas didalamnya bisa meleset. Kalo sudah begini, meski rante keteng baru, awalnya akan bunyi "klek-klek-klek" pendek .... dan hilang lagi, setelah gas ditarik dan dilepas. Kalo sudah parah, rante keteng akan bunyi terus, tentunya akan berdampak seperti yg pernah dibahas sebelumnya.

Mari kita cek mekanisme kerja LAT sudah sempurna atau belum, siapkan:

1. Tang jepit buaya
2. Kunci ring 12 dan pas 10
3. Obeng minus kecil (tes pen)
4. Kunci L (ini yg punya gw rada selek)
5. Obeng plus/minus

Urutan kerja Pembongkaran:

1. Buka jok belakang, dan buka body kiri tengah (penutup air filter) dng obeng +.
2. Lepaskan Motor Starter (kalo bisa tanpa lepas karburator), dng kunci 10, tempatkan pada tempat yg aman/nyaman.
3. Menggunakan kunci L lepaskan LAT dari silinder mesin, kalo sulit, gunakan kunci ring 12 sebagai pengungkit kunci L. Lepaskan LAT, cek mekanisme kerjanya dengan memutar-2 setelan dng obeng minus kecil (lihat gambar).
4. Mari kita bongkar LAT.Lihat gambar di atas. Buka ring pengunci antara “a” dengan “e” menggunakan obeng minus kecil.
5. Anda akan mendapatkan uraian LAT seperti pada gambar di atas.
6. Yang sering terjadi adalah pengunci pegas bagian dalam (yg di “d”) meleset atau patah. Jika meleset, lepas saja semua sekalian, dan jika putus, tekuk ujung pegas untuk pengunci yg baru.
7. Uraikan semua bagian-2 LAT.
8. Untuk melepas pegas gunakan tang buaya untuk menarik pegas keluar melalui lubang pengunci luar (lihat gambar).

Kalau ujung masing-2 pegas sudah disiapkan bentuk penguncinya, siapkan untuk dipasang kembali:

Masukkan ujung pegas bagian dalem (part “e”) melalui lubang pengunci bagian luar, masukkan putaran pegas sesuai gambar (berlawanan arah jarum jam). Jepit ujung pegas bagian dalam dengan ujung “d” dan posisikan jepitan tersebut pada dudukan bagian dalam “e”. Tekan “d” pada “e” secara tegak lurus menggunakan jari, lalu masukkan ujung obeng minus kecil dari sisi balik “e”. Sambil ditekan, putar obeng searah jarum jam (dari arah obeng).

Rapikan posisi tumpukan pegas di dalam tabung “e” hingga rata menggunakan obeng minus. Lakukan perlahan dan pasti hingga posisi pegas pengunci bagian luar sempurna seperti pada gambar. Masih sambil ditekan coba mainkan putaran obeng minus sesuai arah pegas, untuk mencoba kekuatan pegas dan pengunci pada kedua ujungnya. Kalau posisi “d” dan “e” serta pegas dalam posisi sempurna, tekanan pake jari bisa secara perlahan dilepas. Masukkan “c”, “b” sesuai dng urutan dan posisi pad gambar. Bagian “a” dan “d” terhubung melalui drat, dan “a” akan terkunci dng posisi tertentu ke “e”. Sambil diputar yg “a” untuk memasukkan drat ke ujung “d” bagian luar, posisikan pengunci “a” ke dudukannya di “e”. Kalau posisi sudah sempurna, coba lagi maenkan putaran pegas dng obeng.

Jika obeng diputar searah jarum jam maka ujung LAT (“a”) justru akan masuk, dan jika obeng dilepas, otomatis krn terdorong pegas, ujung tersebut akan menonjol keluar. Jika sudah sempurna mekanismenya kunci “a” pada “e” menggunakan ring pengunci. Siap dipasang kembali.

Perlu diingat bahwa waktu menempatkan LAT pada silinder mesin anda harus memutar dulu setelannya untuk membuat ujung LAT agak masuk, baru LAT dibaut kuat ke tempatnya.

No comments:

Post a Comment